KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Latar Belakang Masalah
Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalah tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang sampah sembarangan. Motivasi penulis mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswa untuk membuang sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.
Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan di halaman maupun di dalam kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh oleh sampah-sampah kertas dan bekas bungkus makanan. Pemberian hukuman dan sangsi-sangsi tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Pemberian hukuman-hukuman dan sangsi-sangsi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti.
Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah.
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih paham akan arti kebersihan lingkungan, terutama lingkungan disekitar sekolah.
Arti kebersihan lingkungan
        kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan
 dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan 
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan 
syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor 
yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak
 keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong
 kita untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, 
oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula 
dengan kebersihan lingkungan  yang harus kita jaga dan 
kita lestarikan. Kondisi kebersihan  saat ini belum 
menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih. Masih banyak kita jumpai 
sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Misalnya di kolong meja, kantin,
 dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal,
 tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan, dan lain-lain. Pada saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senini, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa-siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakan-tindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coretan-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruang kelas pada saat jam istirahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan dikelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggar.
Dengan tindakan-tindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebes dari sampah, indah, sehat, dan dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar (KBM). Tetapi masih saja bisa kita jumpai tulisan-tulisan kecil di meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah- sampah kertas di kolong meja. Hal tersebut menunjukkan betapa rendahnya tingkat kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Meskipun pihak sekolah sudah melakukan upaya-upaya untuk menciptakan kebersihan tetapi jika siswa dan siswinya tidak mempunyai rasa memiliki terhadap fasilitas-fasilitas yang ada, maka semua tindakan tersebut menjadi sia-sia.
 Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah 
         Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga 
kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah 
sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan 
dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada 
sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan 
tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana 
pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat 
bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan . Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan . Dan juga bisa dijadikan lomba kebersihan kelas induk untuk masing-masing kelas, agar siswa dan siswi dapat menjaga kebersihan kelas induknya masing-masing. Diluar lomba kebersihan kelas induk tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa dan siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
 Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i. 
      Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi 
siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan sekolah, khususnya pada
 lingkungan kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar 
siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar 
kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu 
konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan 
semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama 
kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan 
diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan 
karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. 
Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau 
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar 
siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
Dalam menjaga kebersihan kelas, dibutuhkan kerja sama antara siswa, guru, dan petugas kebersihan sekolah. Siswa adalah salah satu pendukung kebersihan sekolah, karena jumlah siswa yang sangat banyak jika dibandingkan dengan warga sekolah lainnya. Siswa yang memiliki IQ tinggi pasti memiliki kecerdasan dan kecekatan dalam berfikir. Maka jika diingatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ataupun mencorat-coret bangku, siswa akan mematuhi hal tersebut. Dengan kata lain, siswa yang tidak bisa diperingatkan, selalu merusak, mengotori lingkungan sekolah bisa dikatakan siswa tersebut ber IQ rendah.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus, dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan prestasinya.
. Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih 
      
 Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh 
dengan sampah. Disamping itu, sampah yang sering kita buang dengan 
sembarangan dapat mencemari lingkungan baik didalam maupun di luar kelas
 dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi 
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya 
melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, 
upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda ataupun hukuman bagi setiap siswa yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan sekolah.
Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan sekitar.
Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas badgi pelanggarnya. Memberi sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib kebersihan di sekolah
